Menteri ESDM Bantah Bertemu Pengusaha Israel

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro membantah telah bertemu dengan perwakilan perusahaan asal Israel, Merhav Group di Nusa Tenggara Timur, untuk memberikan arahan investasi energi alternatif di NTT. Tetapi mengapa jika ditanya hal itu selalu menjawab dengan nada tinggi?

"Tidak ada itu, rekomendasinya mana?", dengan nada tinggi Purnomo membantah semua rumor yang mengaitkannya dengan perusahaan yang berkantor pusat di Te Aviv itu.

Menteri ESDM itudikabarkan telah memberikan rekomendasi atau arahan kepada Merhav, bahwa daerah NTT cocok untuk investasi industri tanaman dan pengelohan biji pagar untuk energi alternatif. Namun, dia dengan tegas membantah kabar itu. Ia pun meminta agar wartawan tidak seenaknya memelintir berita mengenai dirinya dan Merhav.

Selama ini, Ia mengakui, Departemen ESDM memang rajin memberikan informasi kepada semua investor mengenai prospek usaha dan daerah di Indonesia, hanya saja, informasi itu diberikan secara terbuka kepada semua orang di forum-forum seminar atau pertemuan.

"Sekarang rekomendasinya berupa apa? Untuk investasi apa? Prosesnya bagaimana? Apa yang kasih izin dan kasih rekomendasi Departemen Pertambangan?” ujarnya bernada ketus meninggalkan wartawan, di Jakarta, kemarin.

Menurut Purnomo, perizinan untuk mendapatkan lahan biji pagar maupun perizinan lainnya sama sekali tidak terkait dengan departemen yang dipimpinnya. Meskipun rencana investasi Merhav itu terkait dengan sektor energi alternatif yang berada di bawah tanggung jawabnya. "Ya kalau soal energi alternatif, so what, " katanya masih dengan nada sewot.

Ia menegaskan tidak pernah bertemu dengan perwakilan Merhav, apalagi bila pertemuan itu dilakukan secara pribadi karena baginya, hubungan Indonesia dengan Israel sudah jelas. Meski ini menyangkut urusan bisnis, kedua negara tidak memiliki hubungan bilateral goverment to goverment.

Jika Yusgiantoro benar, maka Gubernur NTT Piet Tallo seharusnya diperiksa karena pernah berbicara kepada wartawan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan masuknya perusahaan Zionis-Israel untuk berbisnis di NTT. (rz/novel)