Mubaligh Versi Alquran

Oleh karena itu wahai kaum muslimin, jadilah dai-dai agama Allah yang direkomendasikan al Qur’an. Yakni dai yang mendakwahkan Islam, menolong agama Allah dengan hikmah, mau’idhoh hasanah dan mujadalah bil ma’ruf. Layakkan setiap diri kita seperti Rasulullah, para sahabat, para imam mazhab dan para ulama pejuang.

Jika dalam sejarah, dakwah Rasulullah justru dijegal oleh rezim kafir Quraisy dengan berbagai fitnah, ancaman, persekusi hingga boikot adalah sebuah cermin agar kita bisa berkaca. Berkaca bahwa dakwah Islam akan dihadapkan dengan resiko dan bahkan akhlak mulia seorang dai tidaklah menghilangkan resiko itu.

Contohnya ya Rasulullah dan para sahabat. Rasulullah berdakwah dengan susah payah dari sendirian hingga beberapa orang, dari urusan pribadi hingga urusan sosial, dari urusan mendirikan sholat hingga mendirikan daulah Madinah.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [QS Al Ahzab : 21].

Tanpa bermaksud merendahkan atau memuji mubaligh siapapun, namun tak berlebihan jika kita semua berharap ada dalam daftar dan catatan Allah sebagai hamba-hamba yang sholeh yang terpilih. Sebagaimana firman Allah :

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya´qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” [QS Sad : 45-47]