Narasi ‘Playing Victim’ PDIP di Balik Poster Raja Jokowi

“Dikali berapa, itu sudah kelihatan angkanya besar, belum lagi biaya cetak, pemesanan, dan pengiriman. Jadi ini melibatkan uang besar, di dalam cara berpikir kami, uang yang keluar tidak kurang dari Rp3,5 sampai Rp4 miliar. Ini uang besar, tentu yang punya gawe ini orang punya duit,” Bambang menambahkan.

KAMI Pendukung Jokowi

Narasi politik playing victim ini pun semakin menguat menyusul ditemukannya gudang penyimpanan poster ‘Raja Jokowi’ di wilayah Banyumas. Namun apa lacur dikata, pemasang poster itu justru dilakukan Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI) sebagai salah satu pendukung Jokowi. “Yang memasang itu anggota KAMI (Kaukus Anak Muda Indonesia) yang sudah deklarasi dukung Jokowi dua periode,” kata Ade Irmanus Sholeh, warga Desa Dukuhturi, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (17/11/2018).

Sebelum mendapat tugas memasang poster raja Jokowi, lanjut Ade, semua koordinator kota dan kabupaten diundang oleh koordinator dari pusat di Jalan Siliwangi Semarang beberapa hari lalu. “Kalau tidak salah pertemuan itu sebelum tanggal 5 November 2018 di Jalan Siliwangi Semarang. Sehabis pertemuan itu, tidak lama logistik dikirim ke daerah,” ucap Ade.

Pertemuan itu lanjut dia, juga membahas rencana pemasangan baliho bergambar Jokowi. “KAMI semua koordinator kota dan kabupaten tidak dijelaskan secara gamblang dan jelas terkait spesifikasi gambar. Hingga akhirnya pengurus PDIP merasa keberatan dengan gambar Jokowi yang mengenakan mahkota dan logo partai,” papar Ade.

Namun PDIP sebaliknya justru mengklaim tidak mengenal nama kelompok KAMI yang memasang poster ‘Raja Jokowi’ di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. “Kami PDIP belum mengenal nama itu, dan baru dengar namanya saat mereka mengklaim sebagai pemasang poster,” ungkap Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto Jumat (16/11/2018).

Selain PDIP Jateng, Bambang memastikan nama KAMI juga tidak dikenal oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’ruf Amin. “TKN pun tidak tahu dan tidak kenal, dan TKD tidak pernah bersentuhan,” terangnya. [nnw]