Pemicu Rusuh di Mako Brimob Versi Tim Pengacara Muslim

“Nah istrinya mengadu (ditelanjangin) dan suaminya yang memiliki pemahaman Islam seperti itu, kan ini ranah privat,” ungkap Michdan.

Selanjutnya, masih kata Michdan, adalah soal jatah makanan selama mereka di dalam tahanan. Para napi merasa makanan yang didapat jauh dari kata layak.

Tidak hanya porsi makanan yang sedikit, tapi gizi yang ada dalam makanan itu juga tidak memadai. Selain itu, akhir-akhir ini mereka juga tidak boleh menerima makanan dari luar yang dibawa oleh pembesuk.

Apalagi, lanjut Michdan, biasanya menjelang bulan Ramadhan mereka akan memperoleh makanan tambahan dengan gizi yang lebih baik, seperti kurma dan lainnya. Namun, kali ini tidak diperkenankan sementara mereka butuh itu untuk menghadapi bulan Ramadhan satu bulan penuh. Sedangkan menurut protapnya kalau tidak diperbolehkan membawa makanan dari luar, maka gizi itu disediakan dari Lapas.

Puncaknya pada Selasa (8/5) kemarin adalah jadwal mereka untuk pembesukan, tapi itu dibatalkan oleh pihak Rutan. Kemudian juga mereka tidak boleh didampingi oleh penasihat hukum, kecuali mereka yang kenal dengan TPM.

“Saya kira itu akumulasi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Kita bisa ambil hikmah dari tragedi ini,” ucap Michdan.

Michdan berharap kasus ini tidak merembet ke lapas-lapas lain, seperti di Nusakambangan. Dia berharap pihak independen yang melakukan penelitian agar hal ini tidak terulang kembali. Bagaimanapun juga meski TPM untuk membela mereka, tapi dia berharap tidak ada lagi teroris di Tanah Air ini.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal membantah beragam spekulasi terkait pemicu kerusuhan di Mako Brimob. Iqbal berkeras, penyebab kerusuhan berbuntut penyanderaan itu masih soal makanan.

“Sudah sering saya sampaikan bahwa kejadian ini dipicu oleh permasalahan makan tahanan harus diverifikasi petugas, terjadi miskomunimasi di situ terjadi keributan,” kata Iqbal di Kompleks Polisi Direktorat Polisi Satwa, Baharkam Polri, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5).