Pengamat: Tidak Heran Peneliti Asing Sebut Pemerintah Tunjukkan Sifat Buruk Saat Pandemik

Eramuslim – Presiden Joko Widodo merupakan perwujudan kontradiksi mendasar dari Indonesia modern yang menunjukkan produk anomali demokrasi Indonesia.

Begitu tegas Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi penerbitan sebuah buku dari peneliti asing, Benjamin Ben Bland yang menguliti kepemimpinan Jokowi.

Buku yang berjudul “Man of Contradictions Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia” ini disebut akan menjadi buku panduan strategis bagi para politisi Australia yang berencana menggandeng Indonesia dalam kancah global.

Satyo Purwanto menjelaskan bahwa Jokowi telah terjebak antara demokrasi dan otoritarian. Setidaknya hal itu terlihat dari banyak orang dipenjara akibat penerapan UU ITE secara serampangan.

“Khususnya ketika momen Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/8).

Satyo mengaku sepakat dengan isi buku yang akan diterbitkan peneliti Lowy Institute itu. Terutama pada bagian yang menyoroti pragmatisme pemerintahan Jokowi. Di mana pemerintah lebih mementingkan proyek infrastruktur ambisius daripada nasib rakyat.

“Tidak ditemukan dampak linier dari panjangnya jalan tol dibanding dengan efek terkereknya perekonomian nasional, sehingga jalan tol hanya lebih mempercepat pergerakan orang kaya ketimbang mengerek perekonomian nasional akibat menimbulkan pemicu biaya yang tinggi,” jelas Satyo.