Risma Curhat Ngaku Dirinya Juga Dimarahi Warga Korban Banjir Bandang NTT

“Ini sempat kita tidak bisa menyeberang karena memang cuaca tidak bagus. Waktu itu saya paksakan. Kamu sudah pokoknya gimana caranya berangkat menyebrang,” kata dia.

“Jadi masalahnya yang terjadi transportasi darat. Kalau penyediaan barang mudah, cuma karena transportasinya sulit, sehingga kami kesulitan untuk membawa ke sana,” imbuhnya.

Meski demikian, Risma menegaskan bahwa pihaknya akan tetap proaktif menyalurkan bantuan ke warga yang berada di daerah terisolir. Ia meminta agar semua pihak tidak menunggu karena alasan akses atau cuaca yang tak mendukung.

“Saya ajarkan, bahwa tidak boleh kita menunggu. Kita harus proaktif di [situasi] bencana itu. Tidak bisa kita nunggu-nunggu,” katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Rabu (7/4) malam, total korban meninggal dunia readyviewed akibat banjir bandang di NTT telah mencapai 238 jiwa.

Kepala BNPB Doni Monardo merinci sebanyak 67 orang meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 32 orang di Lembata, Alor 25 orang, Kota Kupang 1 orang, Malaka 4 orang, Sabu Raijua 2 orang, Ende 1 orang, Kabupaten kupang 5 orang, Ngada 1 orang. []