Said Didu: Jika Demokrasi Sudah Dibuang ke Gorong-gorong dan Diganti Oligarki, Mahasiswa Terpanggil untuk Menyelamatkan Masa Depannya!

eramuslim.com – Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu buka suara terkait dengan rencana aksi besar-besaran 11 April 2022 mendatang.

Said Didu mengatakan jika demokrasi sudah diganti dengan oligarki maka saat itu mahasiswa terpanggil untuk menyuarakan aspirasinya dan menyelamatkan masa depannya.

Said Didu menilai keruwetan yang terjadi saat ini dikarenakan demokrasi sudah tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya dan terkesan dikuasai oleh oligarki.

Menurutnya, aksi mahasiswa 11 April mendatang adalah hal yang wajar-wajar saja karena aksi itu merupakan bentuk penyelamatan generasi muda terhadap masa depannya dan masa depan bangsa.

“Jika demokrasi sudah dibuang ke gorong-gorong dan diganti dengan oligarki dan otoritarian maka kondisi seperti itulah mahasiswa dan pemuda terpanggil untuk turun menyelamatkan masa depannya yang dirampas”, tulis Said Didu, dikutip dari media sosial Twitter, Sabtu 9 April 2022.

Seruan aksi 11 April belakangan ini terus disuarakan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai tidak memikirkan kepentingan rakyat. Tuntutan utama dari aksi 11 April yakni menolak tunda pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.

Elemen mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia BEM SI akan turun ke jalan menyuarakan aspirasi pada 11 April mendatang.

Diketahui, BEM SI bersama masayarakat akan menggugat Presiden Joko Widodo yang mengaku belum puas dengan pernyataan Jokowi yang memerintahkan para Menteri berhenti menyuarakan tunda pemilu dan perpanjangan masa jabtan presiden.

“Kita akan tetap gelar aksi pada 11 April 2022, kami butuh bukti bukan hanya sekedar lisan”, kata Koordinator Pusat BEM Si, Kaharuddin HSN DM, dikutip dari laman CNN Indonesia.

Aksi ini juga dilatar belakangi oleh sikap istana yang dinilai tidak memberikan jawaban atas kajian dan tuntutan massa demo.