Tersangka Mati Listrik Massal, Dahlan: Pohon Sengon Harus Dimonumenkan

Eramuslim.com – Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memberi catatan yang menggelitik terkait listrik padam massal yang terjadi di Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan Banten pada Minggu lalu. Catatan itu ia tulis dalam laman pribadinya di disway.id.

Dikutip detikFinance, Rabu (7/8/2019), Dahlan menyinggung masalah pohon sengon yang dituding sebagai penyebab matinya listrik secara massal.

“Pohon sengonnya ada di Desa Malon. Nun jauh di Gunung Pati, 28 km selatan Semarang. Mati listriknya sampai Jakarta,” kata Dahlan.

Menurut Dahlan, pohon sengon itu harus diabadikan dalam bentuk foto dan dijadikan monumen. Sehingga, bisa jadi pelajaran untuk generasi selanjutnya.

“Maka pohon sengon itu perlu diabadikan. Fotonya. Untuk dipasang di seluruh kantor PLN. Sebagai monumen. Yang harus diajarkan turun-temurun. Dari satu generasi ke generasi berikutnya,” ujarnya.

Apalagi, kata Dahlan, pohon itu mahal harganya. Pohon sengon membuat jutaan orang menderita. Jokowi sampai marah karena masalah ini.

“Bahkan PLN sendiri sampai harus mengeluarkan ganti rugi kepada konsumen. Nilainya sampai Rp 1 triliun,” ujar Dahlan.

Namun, Dahlan bilang, pohon sengon tidak salah. Pohon sengon tumbuh di dalam pagar penduduk.

Dalam catatannya, Dahlan pun menyentil pohon sengon pun berhak bertanya:

Mengapa dibiarkan tumbuh tinggi di situ?

Mengapa tidak ada yang tahu?

Apakah tidak ada lagi anggaran untuk patroli pohon?

Mengapa ada kebijakan anggaran ini–bahwa biaya operasi dan pemeliharaan harus di bawah anggaran SDM?

Mengapa SUTET itu begitu rapuh? Hanya kesenggol satu pohon sudah pingsan?

Itulah. Mengapa tidak boleh ada pohon dekat SUTET (Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi). Jangankan sampai nyenggol. Memasuki medan magnetnya pun sudah mengganggu. Bisa korsleting. Yang mengakibatkan arus listrik terhenti.[dtk]