Polisi Israel Menyerang Secara Brutal Pelayat dan Pengusung Jenazah Jurnalis Aljazirah

Pelayat Palestina membawa jenazah Shireen Abu Akleh keluar dari kantor Aljazirah setelah teman dan kolega memberikan penghormatan, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022.

eramuslim.com – Polisi Israel secara brutal menyerang prosesi pemakaman yang membawa jenazah jurnalis terkenal yang terbunuh Shireen Abu Akleh (51 tahun) di Yerusalem Timur yang diduduki, Jumat (13/5/2022).

Dilansir dari Al Araby pada Sabtu (14/5/2022), polisi Israel terlihat menyerang pelayat saat mereka membawa peti mati Abu Akleh melalui Yerusalem dari rumah sakit ke tempat pemakamannya.

Tongkat pentungan, gas air mata, dan kuda digunakan oleh polisi Israel terhadap para pelayat.

Terdapat tembakan dan jeritan yang terdengar dalam siaran langsung pemakaman saat pengusung jenazah berjuang menjaga peti mati tetap tegak.

Wartawan veteran Abu Akleh ditembak mati oleh pasukan Israel saat meliput serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat untuk Aljazirah pada Rabu (11/5). Padahal dia mengenakan rompi pers yang dengan jelas yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota media.

Kematiannya telah mengejutkan Palestina dan menyebabkan curahan kritik global terhadap penargetan jurnalis oleh Israel. Ribuan pelayat Palestina diperkirakan mengucapkan selamat tinggal kepada jurnalis terkenal itu selama pemakamannya di Kota Tua pada Jumat.

Sementara Israel telah membatasi jumlah peserta dalam pemakaman hingga 50 orang dan melarang pengibaran bendera Palestina serta nyanyian. Kemudian mengancam akan membubarkan pelayat jika tuntutan ini tidak dipenuhi.

Berdasarkan The New Arab, Al Araby Al-Jadeed, mengutip direktur Klub Tahanan Palestina di Yerusalem Nasser Qaws mengatakan orang-orang Palestina akan menolak mematuhi aturan tersebut.