Taliban: Genosida Rohingya Bukti Nyata Standar Ganda Dunia Terhadap Umat Islam

Eramuslim – Imarah Islam Afghanistan mengeluarkan pernyataan kedua berkenaan genosida Muslim minoritas Rohingya. Dalam pernyataannya, Taliban menyayangkan sikap negara-negara yang diam dengan kekejaman yang dilakukan pemerintah dan junta militer Myanmar.

“Sayangnya, kecuali beberapa negara, semua pemerintah dan negara di seluruh dunia hanya berperan sebagai penonton belaka. Tidak ada yang mengutuk kebrutalan ini atau melakukan upaya untuk menghentikan pembersihan etnis,” tegas Taliban seperti dilansir dari Alemarah, Rabu (13/09).

Selain itu, Taliban juga mempertanyakan stigma teroris yang hanya dilekatkan kepada umat Islam. Taliban menegaskan, apa yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar saat ini pantas disebut sebagai tindakan terorisme.

“Tentara brutal yang fanatik dan ekstremis Buddhis memulai pembantaian terhadap Muslim Rohingya. Mereka membakar ribuan desa, membantai anak-anak dan perempuan, memotong-motong tubuh mereka saat masih hidup. Semua media sosial penuh dengan gambar dan video mengerikan. Lebih dari 150.000 Muslim Rohingya sejauh ini telah melarikan diri ke Bangladesh untuk mencari perlindungan dari kebiadaban yang tidak manusiawi itu,” sambungnya.

Taliban melihat, situasi semacam ini menjadi bukti adanya standar ganda dunia yang diberlakukan terhadap umat Islam.

“Dunia bisa melihat standar ganda diterapkan pada umat Islam. Padahal, aktivitas semacam itu sendiri (selalu) menjadi stigma di wajah seluruh umat manusia di dunia,” katanya.

Taliban juga mendesak kepada OKI dan PBB untuk mengambil langkah tegas terkait kekerasan terhadap Rohingya. Lebih-lebih negara Islam diminta untuk tidak mementingkan diri sendiri. Melainkan, Taliban berharap agar negara-negara Islam dapat peduli kepada sesama Muslim.

“Jika negara-negara Islam berpikir mereka akan memiliki keamanan dan menikmati kehidupan yang tenang dengan menghindari membantu kaum Muslim tertindas di dunia, mereka sangat keliru. Waktunya sudah dekat bagi negara-negara Islam untuk bergabung dan maju untuk membela umat Islam tertindas dan sengsara di dunia ini atau sangat yakin bahwa tangan tirani akan segera mencapai leher mereka untuk melahapnya satu demi satu,” tukasnya. (KI/Ram)