Ini Kekayaan Sejati Yang Banyak Dihindari

Eramuslim.com – “Tutuplah pintu ketamakan terhadap dunia dengan sikap berputus asa terhadapnya dan bukalah pintu kekayaan dengan sikap qana’ah.” Imam al-Harits al-Muhasibi Rahimahullahu Ta’ala.

*

Di antara paham sesat yang beredar di masyarakat kita adalah tentang batasan makna kekayaan. Kaya hanya diidentikkan dengan jumlah harta, saldo rekening, luasnya tanah, jumlah aset, dan berbagai jenis hewan ternak serta kepemilikan duniawi lainnya.

Padahal semua hal terkait dunia hanyalah kekayaan semu. Tidak ada yang abadi. Semuanya sementara. Semuanya bisa diambil seketika itu juga oleh Allah Ta’ala. Ada banyak harta yang mampir seketika, padahal bertahun-tahun dalam mengupayakan. Ada pula yang baru kaya satu hari setelah bekerja berpuluh tahun, lantas meninggal dunia karena berjenis-jenis penyakit yang dia derita.

Seorang saudagar pernah mendatangi seorang ulama. Dia memberikan kain seharga ratusan dinar. Mahal. Sang ulama bertanya, “Aku mau menerimanya jika yang memberikan adalah orang kaya.”