Renungan Aa Gym: Jangan Ambil Telurnya…

Memang jengkel rasanya ketika mendengar yang seperti itu. Tapi kita harus tetap diam, dengarkan, dan dalam hati kita berucap, Ya Allah, Engkau tahu salat saya barusan tidak khusyuk. Sekarang Engkau gerakan hamba-Mu dan diatur oleh-Mu, sengaja duduk di belakang melihat saya salat. Ampunilah saya, ya Allah.”

Lalu kepada orang yang menegur tadi kita sampaikan, “Terima kasih ya, sejujurnya saya barusan salat tidak khusyuk.Terima kasih sudah jadi jalan yang membuat saya ingat.” Jika sudah bisa memaknainya seperti itu, kita tidak akan rugi. Apalah artinya sakit hati karena tersinggung dibanding salat kita yang menjadi lebih baik dan benar.

Maka, jangan takut apabila Allah membuka aib kita. Tidak mungkin Allah, Zat Yang Mahabaik berbuat tidak baik. Andaikan kita dihina dan dijauhi orang, itu sama Sekali tidak berbahaya, hanya seperti ember jatuh.

lni bukan bermaksud menantang penghinaan. Tetapi, seandainya ada yang mengoreksi kita dengan cara menghina, kita renungkan saja isi hinaannya.Mohon maaf jika perumpamaannya maaf kurang sopan. Walaupun keluarnya dari pantat ayam, tetapi kalau itu telur, ambillah! Kalau bukan, jangan!”.

“Kalau sibuk memikirkan orang yang menghina, kita akan terluka. Jadi, apabila kita dihina, sibuklah memikirkan Allah TaaIa yang telah mengizinkan orang menghina kita. Bahkan, kita layak bersyukur karena Allah masih menutupi sebagian besar kehinaan kita.” (Inilah)