Apakah Jokowi Merasa Sudah Bisa Memegang Golkar?

Ada juga dugaan bahwa Jokowi kini sudah merasa mampu memegang Golkar. Secara historis memang Jokowi dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bukan kerabat dekat atau terikat hubungan persahabatan yang kental.

Tapi di satu sisi, Jokowi memiliki hubungan yang kuat dengan senior Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan. Nama Luhut sendiri tidak pernah keluar dari kabinet. Posisinya hanya bergeser dari satu pos ke pos lain dan tetap bertahan dari periode pertama Jokowi hingga saat ini.

Hubungan Jokowi dengan Luhut juga tidak bisa dibilang baru seumur jagung layaknya hubungan Jokowi dengan Airlangga. Keduanya sudah mengenal belasan tahun lalu dan Luhut merupakan salah satu pemilik saham perusahaan meubel Jokowi, PT Rakabu Sejahtera.

Kedekatan ini yang mungkin membuat Jokowi merasa nyaman menjadikan Golkar sebagai sandaran.

Namun di satu sisi, Jokowi juga perlu mempertimbangkan ulang perasaannya itu. Apalagi Golkar merupakan partai yang “lincah” dalam berpolitik. Internal Golkar juga dikenal paling berdinamika. Selain pertarungan arus bawah hingga elite partai, persaingan para senior juga tidak kalah kerasnya.

Luhut Binsar Pandjaitan hanya satu dari sekian nama senior Golkar yang biasanya dijadikan “kiblat” para kader. Tapi yang perlu diingat Jokowi, partai beringin juga tidak lepas dari pengaruh Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Agung Laksono, juga Aburizal Bakrie.

Tidak kalah penting diingat bahwa pasangan Gus Dur-Megawati lengser saat Akbar Tanjung menjabat sebagai ketua DPR. Padahal ketika itu Golkar dianggap sebagai pendukung kuat Gus Dur-Megawati. (rmol)

Widian Vebriyanto