Tokoh Berpengaruh Buruk?

Eramuslim.com – Ketika seseorang diberi penghargaan oleh suatu lembaga, maka masyarakat bertanya bahwa bacaan lembaga itu sama atau tidak dengan bacaan masyarakat. Bila skala prestasi melewati batas negara, maka pertanyaan makin luas pula ruang lingkupnya yakni masyarakat dunia. Prestasi apa yang dirasakan bagi masyarakat dunia.

Pak Jokowi oleh Royal Aal al Bayt Institute for Islamic Thought Yordan dinyatakan masuk dalam 500 tokoh muslim dunia yang berpengaruh. Tidak tanggung tanggung peringkat 13. Lembaga non pemerintah yang didirikan oleh Husen bin Talal ini berulang memberi penilaian yang pada umumnya mengarah pada pemimpin negara. Lembaga ini pula yang mensponsori keluarnya “Deklarasi Amman” yang mengarahkan penyatuan Sunni dan Syi”ah.

Jika ada tokoh dari Negara Indonesia yang dihargai oleh dunia tentu membanggakan. Akan tetapi jika tidak jelas akan kriteria dan pembuktian penghargaannya itu maka wajar jika kita sendiri menjadi ragu. Apalagi dalam konteks dunia. Bahagia itu harus jujur dan tidak bahagia pun mesti jujur. Lalu pengaruh apa yang telah dipaparkan oleh Jokowi. Bukankah “bolos” di sidang PBB sudah berulang kali. Padahal ini adalah tempat dan momen untuk tampil sebagai tokoh dunia berpengaruh. Gagasan hebat dapat dikemukakan di forum dunia resmi dan prestisius ini.