Biayai Perang Suriah, Jumlah Orang Miskin Rusia Bertambah 20%

A woman shouts in front of a poster reading "The resignation of Putin if he doesn't stop prices going up" during a rally in Vladikavkaz, 13 October 2007. AFP PHOTO / KAZBEK BASAYEV (Photo credit should read KAZBEK BASAYEV/AFP/Getty Images)
A woman shouts in front of a poster reading “The resignation of Putin if he doesn’t stop prices going up” during a rally in Vladikavkaz, 13 October 2007. AFP PHOTO / KAZBEK BASAYEV (Photo credit should read KAZBEK BASAYEV/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Boikot ekonomi yang dilakukan negara-negara Uni Eropa dilaporkan telah mengingkatkan jumlah orang miskin di Rusia melonjak hingga 20% dari jumlah total keseluruhan.

Dalam laporan terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik Rusia pada hari Senin (21/03) kemarin menyatakan, “Sepanjang tahun 2015 jumlah orang yang hidup dibawah garis kemiskinan di Rusia mencapai 19,2 juta orang atau sekitar 13 persen dari total penduduk.”

Rusia sendiri menetapkan mereka yang hidup dibawah 9.662 rubel perbulannya sebagai garis ambang kemiskinan.

Sejak ikut campur dalam konflik Ukraina pada tahun 2014 lalu, negara-negara Eropa memberlakukan sanksi ekonomi kepada Rusia sebagai bentuk hukuman atas pencaplokan wilayah Crimea. Hal ini bertambah buruk ketika di akhir tahun 2015 kemarin Rusia memutuskan menggelar intervensi militer di suriah

Tercatat di tahun 2016 ini Rusia juga mengumumkan penurunan anggaran pertahanan sebagai reaksi atas krisis ekonomi yang melanda 2 tahun terakhir. (Skynewsarabia/Ram)