Mengandung Segala Ilmu Pengetahuan, Ini Keajaiban Alquran

Orang-orang di zaman sekarang ada juga yang berangkat dari dunia kedokteran mengatakan bahwa mungkin pada suatu saat nanti orang yang benar-benar dianggap mulia adalah kalangan saintis yang berhasil menemukan sains-sains baru dengan ayat-ayat Alquran. “Sehingga menambah keyakinan umat terhadap kemukjizatan Alquran,” ujarnya.

Prof Fattah mengatakan, aliran yang tidak percaya Alquran mengandung ilmu sains mengatakan bahwa berbicara ilmu sains kekinian di dalam Alquran sebagai sesuatu yang berlebihan dan menisbahkan sesuatu yang bukan Alquran. Menurutnya mereka ini akan mengakibatkan orang semakin menjadi jauh dari tujuan utama Alquran sebagai kitab hidayah.

 

Prof Fattah mengungkapkan sikapnya terhadap dua aliran tadi. Ia mengatakan bahwa pandangan Alquran tidak menyentuh persoalan ilmiah itu keliru dan terlalu ekstrem. Sementara, pandangan Alquran mengandung segala ilmu pengetahuan juga berlebihan.

“Sehingga saya berupaya menggabungkan dua pandangan itu, jadi ada syarat untuk kita bisa menafsirkan tafsir ilmiah di dalam Alquran, jangan sampai kita keluar dari tujuan utama turunnya Alquran sebagai kitab hidayah,” jelasnya.

Ia mengatakan, apapun upaya-upaya tafsir ilmiah untuk menunjukkan kemukjizatan Alquran harus diarahkan tujuannya untuk menunjukkan Alquran sebagai kitab suci yang membawa hidayah.

Harus ada unsur untuk menunjukkan keagungan Alquran, jangan gara-gara menafsirkan ilmiah atau membahas soal ilmiah dalam Alquran, malah muncul anggapan bahwa Alquran rendah dan Alquran tidak seperti ilmu pengetahuan yang sedemikian maju.

“Pasti tidak akan menjadi kontradiksi antara ayat-ayat kauniyah yang menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan dengan ayat-ayat Alquran yang ada di dalam mushaf, kita boleh menafsirkan Alquran secara ilmiah dan menggali ilmu pengetahuan dari Alquran dan menghubungkan ayat-ayat Alquran dengan ilmu pengetahuan yang berkembang,” jelasnya.