Dubes Finlandia: Anda Tidak Bisa Menyamakan Islam dengan Terorisme

Saya pernah bertugas di Jepang, di Hong Kong, dan sekarang di sini. Khususnya di Asia Timur banyak beban yang diberikan kepada anak-anak. Mereka mengikuti pendidikan di sekolah sepanjang hari, kemudian mereka mengerjakan “hobby”, dan mereka harus belajar hampir sepanjang waktu tergantung keinginan orang tua. Orang tua tampaknya lebih menuntut (demanding).

Untuk siswa kelas enam SD, jam berapa biasanya mereka meninggalkan sekolah?

Untuk siswa kelas enam SD, waktu belajar di sekolah dimulai pada pukul 09.00 pagi dan berakhir pada pukul 15.00 atau 16.00.

Mengenai mata pelajaran di sekolah, apakah sistem pendidikan di Finlandia memberikan penekanan pada mata pelajaran tertentu, misalnya ilmu pengetahuan alam?

Kalau kita bicara tentang pelajaran yang didapatkan siswa kelas enam SD, ada mata pelajaran Bahasa Swedia dan Bahasa Finlandia. Ini diberikan tergantung sekolah. Juga ada mata pelajaran Bahasa Inggris, matematika, biologi, sejarah, dan geografi, dan sebagainya.

Banyak pemberitaan di media yang mengatakan Finlandia menghapuskan mata pelajaran tradisional. Tetapi sebenarnya bukan seperti itu. Kami berusaha untuk memperkenalkan gagasan bahwa siswa mendapatkan banyak hal dari mata pelajaran yang dikombinasikan daripada dari mata pelajaran yang individual (tradisional).

Misalnya, siswa belajar tentang salju. Dari sini bisa didapat begitu banyak aspek yang terkait dengan salju. Tapi saya kira salju bukan contoh yang baik untuk Indonesia. (Tertawa.)

Misalnya siswa belajar tentang hutan. Ada banyak aspek setiap kali kita berbicara tentang hutan. Ada berbagai jenis makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Ada hal mengenai bagaimana hewan berkembang biak dan pepohonan tumbuh. Siswa juga bisa membuat kalkulasi menggunakan pendekatan matematika bagaimana pertumbuhan pepohonan itu. Pendekatan seperti ini diperkenalkan sedikit demi sedikit. Tetapi tentu kami masih memiliki mata pelajaran yang tradisional.