Komedian Mualaf AS: Islam Ajarkan Cinta Orang Lain

Azeem pun membuat analogi. Jika logo Nike diletakkan pada seseorang yang telah terasosiasi dengan merek Puma, maka tetap saja tidak bisa disebut sebagai orang Nike.

“Ini membuatnya palsu, demikian juga, saya melihat orang-orang itu sebagai Muslim palsu. Orang-orang seperti para penata rambut, mengurangi reputasi Islam, dan media kemudian memainkan ketidaktahuan massa.”

Dalam konteks demikian, Azeem menilai komedi sebagai jalur yang vital untuk memberi kesembuhan secara holistik. “Saya seorang penyembuh holistik melalui humor. Tawa menciptakan dopamin di otak dan mengurangi stres dan kecemasan,” ujarnya.

“Saya suka membahas masalah serius, tetapi menyampaikannya secara lucu. Ketika orang menerima masalah serius melalui tawa, itu dapat membantu mereka untuk memikirkan masalah itu lebih dalam, melalui persuasi komedi. Jadi kita harus lebih sering menggunakan humor dalam dialog komunikasi kita,” ungkapnya.

Azeem tampil mengesankan di Bradford pada pekan lalu. Dia tampil di seluruh wilayah Inggris sebagai rangkaian Tur Komedi Super Muslim, yang diselenggarakan oleh Penny Appeal, dengan semua hasil penjualan diberikan kepada anak-anak miskin di Senegal.

Azeem, yang berusia 46 tahun ini, mengaku selalu serius di tempat kerja, tetapi banyak orang yang menganggapnya lucu secara alami. Azeem masuk Islam pada usia 17 tahun, untuk menjauh dari perdagangan narkoba dan kriminal di daerahnya. (rol)