Saudi Diguncang Berita Bin Salman Kunjungi Tel Aviv

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2017-03-13 02:42:51Z | | Lÿÿÿÿ

Eramuslim.com – Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Saudi menanggapi kabar kunjungan seorang “pejabat Saudi” ke Israel secara diam-diam. Dalam situs resmi Saudi Press Agency (SPA), Kementerian mengonfirmasi bahwa kabar itu benar-benar cacat dan tidak benar.

“Arab Saudi selalu terlihat jelas dalam gerakan dan kontaknya dan tidak menyembunyikan apapun dalam hal ini,” kata pernyataan itu.

“Sumber tersebut tidak akan memperhatikan desas-desus dan target yang diketahui oleh diketahui dan tidak akan dikomentari di masa depan atau juga ke media palsu ke Kerajaan dan pejabatnya,” menurut pejabat tersebut.

Sebelumnya, seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP pada Jumat (20/10/2017) bahwa Putra Mahkota Saudi Emir Mohammed bin Salman diam-diam mengunjungi Tel Aviv pada bulan September.

Pejabat tersebut, yang meminta agar namanya tidak diungkap, menolak untuk mengungkapkan sifat pertemuan bin Salman di Tel Aviv, orang-orang yang dia temui, serta hasil diskusi dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.

Pernyataan pejabat Israel tersebut menegaskan siaran dari radio resmi Ibrani sebelumnya, yang menyebut bahwa seorang emir dari kerajaan Saudi mengunjungi negara tersebut secara diam-diam pada tanggal 7 September dan mendiskusikan perdamaian regional ke depan dengan pejabat senior Israel.

“Bin Salman mengunjungi Israel dengan sebuah delegasi resmi dan bertemu dengan pejabat,” kata Ariel Kahana, seorang reporter di harian Makor Rishon dalam Twitter.

Beberapa hari kemudian, blogger Arab terkenal “Mujtahid” menulis bahwa “Wartawan Noga Tarnopolsky, seorang spesialis urusan Israel yang memiliki kredibilitas internasional, telah mengkonfirmasi kunjungan Mohammed bin Salman ke Israel.”

Segera setelah itu, hashtag #Bin_Salman_Visited_Israel menduduki puncak hashtag Twitter yang paling banyak beredar di sejumlah negara, termasuk Arab Saudi dan Qatar.(kl/kbn)

Sumber: Arabi21, Middle East Monitor