Tantang PM Najib, Mahathir Akan Kembalikan Marwah Melayu

“Sehingga Anwar bisa segera berperan dalam pemerintahan federal dan selanjutnya diusulkan sebagai calon perdana menteri ke delapan,” tutur Saifuddin.

Sekadar latar, Anwar pernah menjadi “anak didik” Mahathir. Anwar pernah menjadi wakil perdana menteri Mahathir hingga tahun 1990-an, lalu dipenjara karena tuduhan sodomi dan menerima suap. Setelah bebas, Anwar kemudian memimpin koalisi oposisi dan mendapatkan kemenangan menakjubkan dalam pemilu 2013.

Koalisi Barisan Nasional (BN), partai yang mengusung Najib Razak, kehilangan banyak suara dalam pemilihan tersebut .Namun, Najib tetap berkuasa setelah BN memenangkan mayoritas kursi di parlemen.

Pada tahun itu juga, Anwar kembali dipenjara atas tuduhan sodomi. Berbagai tuduhan sodomi ini dibantah Anwar. Dia bersikukuh menuding itu adalah fitnah untuk mendongkelnya dari kursi politik.

Berada di penjara, Anwar terberangus dari dunia politik. Dia baru bisa kembali masuk partai jika mendapatkan ampunan dari raja.

Istri Anwar, Wan Azizah memperkirakan, suaminya akan bebas dari bui pada 11 Juni mendatang. “Insya Allah, dia akan dibebaskan pada 11 Juni,” ujar Wan Azizah dalam pidato di konvensi Pakatan Harapan seperti dikutip The Star Online.

Ini adalah pertama kalinya seseorang memprediksi tanggal untuk pembebasan Anwar. Dia mulai menjalani hukuman pada bulan Februari 2015, yang berarti dia akan dibebaskan pada 2020, jika menjalani hukuman penuh.

Tapi, sama seperti di Indonesia, narapidana di negeri jiran juga sering mendapat pengurangan hingga sepertiga masa hukuman karena berkelakuan baik. Pada bulan Juni tahun ini, Anwar akan dipenjara selama 40 bulan, atau dua pertiga dari lima tahun hukumannya.

Beberapa pakar melihat kans Mahathir-Wan Azizah cukup kuat. Apalagi, jika Anwar sudah keluar dari bui. “Dr Mahathir sangat tajam dalam hal kebijakan dan mengetahui cara kerja pemerintah, sementara Anwar akan menggalang massa kota,” kata pengamat dari ISEAS atau Yusof Ishak Institute Sesama, Norshahril Saat. “Jika Anwar keluar, strategi BN akan berubah dan mereka bisa mengembalikan cerita lama tentang perpisahan Mahathir-Anwar pada tahun 1998,” imbuh Norshahril.

Mahathir dan Anwar sendiri telah “berkumpul” kembali setelah Mahathir meninggalkan Umno pada awal tahun 2016. Mahathir secara resmi adalah ketua PH dan Anwar pemimpin de facto-nya.

Namun, seorang Menteri di Kabinet Najib, Abdul Rahman Dahlan menyebut diusungnya Mahathir oleh PH sebagai “rasa malu dan tragedi”.

“Akhirnya, Harapan (PH) memilih seseorang yang mereka sebut sebagai orang yang paling rusak di Malaysia sebagai perdana menteri. Sayang sekali,” tuturnya lewat cuitan di jejaring sosial Twitter.

Menurutnya, pengumuman Mahathir sebagai kandidat PM sangat merugikan agenda reformasi PH. “Ini adalah tragedi karena alasan mereka sendiri,” sambung Abdul Rahman.

Abdul Rahman juga mengolok-olok PH karena mengumumkan serangkaian reformasi bersamaan dengan penamaan Mahathir sebagai kandidat perdana menteri. Yang benar, katanya, Mahathir tidak akan menerapkan reformasi tersebut. “Dia telah terbukti menguasai tipu daya dan pembaharu yang tidak berguna,” olok-oloknya.

Dia menilai, PH telah mengorbankan cita-citanya dalam usahanya mencari kekuasaan. “Intinya Mahathir tidak identik dengan inisiatif reformasi yang saat ini diumumkan oleh Harapan hari ini. Buruk, langkah strategis yang buruk,” kata direktur komunikasi strategis BN itu.

Menurutnya, langkah tersebut justru akan menguntungkan BN. “Pengumuman Mahathir sebagai calon PM mereka benar-benar kabar baik bagi BN,” cuit Abdul Rahman. ***(kl/rm)