Dunia Kian Menegang, Iran Dikabarkan Bakal Bales Serangan, Israel dalam Situasi Gawat?

eramuslim.com – Media-media Israel seperti dilansir oleh Al Mayadeen, pada Rabu (3/4/2024), menggambarkan kekhawatiran warga mereka akan terjadinya perang besar dengan Iran menyusul serangan udara terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024) lalu.

Channel 13 misalnya memberitakan, bahwa Israel saat ini harus menganggap ancaman serangan balik dari Iran secara serius.

Masih merujuk pada Channel 13, untuk pertama kalinya ketakutan muncul di kalangan warga Israel bahwa Iran akan segera melancarkan serangan langsung ke Tel Aviv dan wilayah pendudukan lainnya.

Pada Selasa (2/4/2024), IDF mengumumkan bahwa mereka memanggil pasukan cadangan untuk memperkuat formasi pertahanan menyusul peningkatan status kewaspadaan akan serangan dari luar.

Channel 12, mengutip seorang juru bicara Angkatan Darat Israel, menggambarkan bahwa tingkat kewaspadaan di Israel saat ini berada pada titik tertinggi usai serangan udara di Damaskus.

Sementara, stasiun TV Kan, mengingatkan bahwa kondisi beberapa hari ke depan di Israel akan ‘menegangkan’.

Sebelumnya, mantan pejabat Mossad, Sima Shine mengonfirmasi, bahwa Iran kini memiliki kemampuan dan motivasi untuk membalas serangan udara terhadap konsulat mereka di Damaskus. Shine menegaskan, negaranya tidak boleh meragukan kemampuan Iran melancarkan serangan balik.

Shine, yang saat ini menjadi kepala program terkait Iran di Institut Studi Keamanan Nasional di Israel, mengatakan kepada Kan, bahwa Iran memiliki kapabilitas meluncurkan baik misil dan drone ke Israel langsung dari teritori mereka.

Adapun, laman berbahasa Rusia, Dzen, memprediksi, serangan balik Iran ke Israel akan “inovatif, praktis, dan seimbang”, dengan mengeksploitasi adanya gap dan kelemahan sistem pertahanan di wilayah pendudukan Israel. Mengutip ahli, Dzen menyebut apa yang dilakukan Israel di Damaskus telah melewati batas dan bahkan masuk dalam kategori ‘bunuh diri’.

Pada Selasa (3/4/2024), pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, bersumpah akan membalas secara tegas serangan udara Israel ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Melalui sebuah pesan , Ayatollah Khamenei mengecam serangan udara Israel yang menewaskan jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haj Rahimi beserta lima rekannya.

“Rezim keji akan dihukum oleh tangan-tangan pejuang pemberani kami. Dengan rahmat Tuhan, kami akan membuat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan yang serupa,” tulis pesan tersebut.

Pemimpin Tertinggi itu juga menggambarkan Mayor Jenderal Zahedi sebagai pejuang Islam tanpa pamrih yang telah menantikan mati syahid dalam perjuangannya selama puluhan tahun. “Mereka tidak kehilangan apapun dan mendapat pahala [surgawi], namun kesedihan atas kepergiannya memberatkan bangsa Iran, terutama bagi mereka yang mengenalnya,” kata Khamenei.

Seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya tewas dalam serangan rudal yang menargetkan Konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin.

Dalam pernyataannya, sayap hubungan masyarakat IRGC mengumumkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahimi dan lima anggota militer lainnya dalam serangan di sebuah gedung yang menjadi tempat tinggal bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di ibu kota Suriah.

Kelima korban jiwa lainnya adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani, semuanya anggota IRGC. Pernyataan itu mengatakan Israel melakukan serangan tersebut, “menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki melawan perlawanan Palestina”.

Zahedi adalah seorang komandan veteran IRGC yang sebelumnya memimpin angkatan darat dan angkatan udara IRGC dan juga menjabat sebagai wakil komandan operasi militer IRGC. Serangan rudal itu dilaporkan menargetkan gedung yang berfungsi sebagai departemen urusan konsuler Kedutaan Besar Iran serta kediaman duta besar Iran.

Mantan Wakil Menteri Urusan Politik AS Victoria Nuland dikutip portal berita Axios, mengatakan, Washington patut khawatir mengenai kemungkinan konsekuensi dari serangan Israel ke gedung Konsulat Jenderal Iran di Damaskus. Ia memperingatkan bahwa insiden tersebut dapat menyebabkan peningkatan ketegangan.

Menurut laporan Axios, Israel sudah memberi tahu pemerintahan Presiden AS Joe Biden, “beberapa menit sebelum angkatan udaranya melakukan serangan itu”, namun tidak meminta lampu hijau dari AS. Israel tidak menginformasikan AS, bahwa pihaknya berencana mengebom sebuah gedung di kawasan kedutaan Iran, menurut laporan itu.

Sementara itu, Pemerintah China mengutuk serangan Israel ke gedung dan fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024).

“China mengutuk serangan terhadap Konsulat Iran di Suriah. Keamanan atas institusi diplomatik tidak boleh dilanggar. Kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Suriah harus dihormati,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Selasa dikutip Antara.

“Di tengah gejolak yang sedang berlangsung di Timur Tengah, kami menentang tindakan apa pun yang dapat meningkatkan ketegangan,” tambah Wang Wenbin.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ikut mengutuk serangan terhadap kantor konsulat Iran di Suriah. “Sekretaris Jenderal menegaskan bahwa prinsip dari tidak boleh dilanggarnya keberadaan entitas diplomatik dan konsuler dan anggota di dalamnya harus dihormati dalam kondisi apapun menurut hukum internasional,” kata juru bicara Stephane Dujarric dikutip Al Arabiya.

 

(Sumber: Republika)

Beri Komentar