“Myanmar Seperti Rumah Jagal, Orang-Orang Dibunuh Setiap Hari Seperti Binatang”

“(Kelompok perlawanan) tidak bisa begitu saja melanggar aturan internasional karena militer tidak mengikutinya,” katanya.

“Mereka harus menanggapi musuh secara sistematis untuk melindungi hak asasi manusia.”

Dengan persediaan senjata dan dana yang terbatas, para pejuang sipil berharap NUG juga dapat memberikan dukungan sumber daya manusia dan material dalam waktu dekat.

“Jika mereka benar-benar ingin membantu kami, mereka dapat mengirim pejuang atau memberi kami senjata modern, atau setidaknya mereka dapat mendukung kami dengan makanan dan komoditas,” kata Salai Vakok.

Ketika kekerasan berlanjut dan kematian serta pengungsian meningkat, para pejuang perlawanan juga berharap Myanmar tidak akan memudar dari perhatian dunia.

“Myanmar seperti rumah jagal sekarang. Orang-orang dibunuh setiap hari seperti binatang,” kata Gue Gue.[merdeka]