4 WNI Keturunan Berkarier di TNI, Chen Ke Cheng Malah jadi Bos Intelijen

Sebelum bergabung dengan militer Indonesia, ia telah mempelajari sistem pembersihan ranjau laut dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda yang bermarkas di Pelabuhan Singapura.

Tak hanya itu, Lie juga mempelajari detail gerak-gerik pergerakan armada laut Belanda yang berpatroli di laut Indonesia.

Berbekal pengetahuan dan pengalamannya di dunia maritim, ia menemui Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana M Pardi, dan mengungkapkan keinginannya berjuang dengan Indonesia.

Singkat cerita, Lie, yang pensiun dengan pangkat laksamana muda (bintang dua), wafat pada 27 Agustus 1988. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 2009 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

John Lie dianugerahkan gelar Bintang Mahaputera Adipradana, sekaligus namanya diabadikan sebagai nama Kapal Perang Indonesia (KRI) jenis korvet canggih delapan tahun kemudian.

Pierre Tendean

Sama seperti Enzo Zenz Allie, pria ganteng bernama lengkap Pierre Andries Tendean ini lahir dari pasangan Dr. Aurelius Lammert Tendean, seorang dokter berdarah Minahasa, Sulawesi Utara, dan ibunya, Maria Elizabet Cornet, perempuan berdarah Prancis.

Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dan merupakan anak lelaki satu-satunya di tengah keluarga Tendean. Pada 1958, Pierre mendaftarkan diri di Akademi Teknik AD (Atekad), jalur militer yang membawanya ke satuan zeni tempur.