Eramuslim – Selasa 12 September 2017, Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI resmi menerbitkan pedoman berdakwah bagi para pelaku dakwah di Indonesia. Pedoman ini sendiri sebenarnya telah ditetapkan pada 5 September 2017 lalu, dan telah ditandatangani oleh Ketua Umum MUI, Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin dan Sekjen MUI DR.H.Anwar Abbas.
Lewat pedoman dakwah ini, MUI memberikan 4 terobosan baru. Yaitu, penetapan kriteria dan kompetensi pelaku dakwah; penetapan konten dakwah Islam yang berwawasan wasathiyah dalam bingkai ahlusunnah wal jamaah; serta penetapan model dan metode dakwah yang aktual, dinamis, dan bertanggung jawab.
Terobosan keempat adalah penetapan adanya Dewan Etik Dakwah Nasional yang mengarahkan konten, dan mengawasi perilaku para dai dan lembaga penyiaran dakwah agar sesuai dan senafas dengan wawasan dakwah wasathiyah, baik tingkat nasional maupun lokal.
“Dengan adanya pedoman ini, Komisi Dakwah MUI memohon seluruh dai, aktivis dakwah, serta seluruh umat Islam untuk menyebarluaskan dan betul-betul menjadikannya pedoman dalam setiap aktivis dakwah,” demikian keterangan MUI.
Pedoman Dakwah memiliki Landasan Normatif (dalil Al Qur’an dan Hadits). Kemudian, terdiri dari: Bab I (Ketentuan Umum), Bab II (Visi dan Misi Dakwah), Bab III (Tujuan Dakwah), Bab IV (Integritas dan Kompetesni Da’i), Bab V (Objek Dakwah), Bab VI (Metode Dakwah), Bab VII (Materi Dakwah), Bab VIII (Kode Etik Dakwah), Bab IX (Wawasan Dakwah), Bab X (Dewan Etik Dakwah), dan Bab XI (Penutup).
Adapun tim perumus Pedoman Dakwah terdiri dari tujuh orang, yakni: KH. Abdusshomad Buchori, Drs. H. Sholahuddin Al-Aiyub, M.Si, KH. Cholil Nafis, Ph.D, KH. Fahmi Salim, Lc, MA, KH. Drs Risman Mukhtar, M.ag, KH. Drs. Ahmad Zubaidi, MA, dan KH. Dr. Samsul Maarif.
Dokumen berjudul “Pedoman Dakwah Komisi Dakwah MUI se-Indonesia” terdiri dari 16 halaman. Jika ingin mendownloadnya, silahkan klik link dibawah ini: (HI/PM/MUI/Ram)
https://islamwasathiyah.com/wp-content/uploads/2017/09/PEDOMAN-DAKWAH-MUI.pdf
