JK: Sebelum Mal Buka, Masjid Harus Lebih Dulu Dibuka

Eramuslim.com – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK) mengatakan, sebaiknya rumah ibadah seperti masjid harus lebih dulu dibuka ketimbang pusat perbelanjaan. Pernyataan ini disampaikan seiring berakhirnya pembatasan sosial berskala besar DKI Jakarta pada 4 Juni besok.

“Kenapa masjid dulu yang dibuka? Karena negara harus ada rohnya, roh keagamaan kita mesti berdoa, nanti baru kantor, mal bisa buka, setelah masjid dan hari Minggunya gereja buka silakan yang lain buka,” kata JK saat meninjau persiapan normal baru di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, Rabu (3/6).

JK mengatakan, sebenarnya yang paling siap dalam menghadapi normal baru adalah rumah ibadah. Sebab pelaksanaan protokol kesehatannya tidak rumit, mudah dilakukan dan gampang diawasi.

Dia menguraikan, protokol kesehatan bagi rumah ibadah cukup tiga, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan tersedia fasilitas sanitasi. Pengurus masjid bisa memperketat dengan melakukan pengecekan suhu tubuh.

“Karena itulah maka yang paling aman dalam situasi ini justru di rumah ibadah. Berbeda dengan di pasar atau mal anda mungkin tidak bisa jaga jarak dengan betul,” imbub dia.

Kedua, aktivitas di rumah ibadah, dalam hal ini masjid juga tidak lama. Sehingga tingkat keterpaparan virus covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin.

“Paling lama setengah jam orang shalat Jumat apalagi kita minta diperpendek. Karena itulah Pak Presiden, Gubernur DKI Jakarta dengan DMI bersepakat untuk mulai Jumat ini masjid dibuka,” tuturnya.

Dia bilang akan ada 3.000 masjid yang siap dibuka seiring mulai membaiknya angka kasus di 121 daerah di Indonesia. Termasuk DKI Jakarta juga menunjukkan angka penurunan kasus.

“Setelah kita pelajari, protokol kesehatan yang paling ketat itu dapat dilaksanakan justru di rumah ibadah, masjid gereja dan sebagainya,” tegasnya lagi. (*)