Jokowi; Indonesia Sangat Membutuhkan Dolar

Eramuslim – Presiden Joko Widodo meminta jajarannya serius menghadapi situasi pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi negara saat ini membutuhkan cadangan dolar.

“Saya tekankan lagi bahwa situasi negara saat ini butuh dolar. Oleh sebab itu, saya minta seluruh kementerian/lembaga betul-betul serius, tidak main-main menghadapi ini. Semua harus serius menghadapi ini,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin Rapat Terbatas dengan topik “Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa” di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (32/07).

Dalam rapat yang dihadiri jajaran menteri kabinet, Presiden mengatakan bahwa perlu implementasi berbagai rencana yang telah dibahas sebelumnya. Presiden juga meminta persoalan itu tidak hanya terus-menerus dibahas dalam rapat, tapi minim pelaksanaan. “Saya tidak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat, tapi implementasi tidak berjalan baik,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Presiden meminta dua hal penting yang menurut dia utama dan perlu diperhatikan bersama-sama, yaitu pengendalian impor dan peningkatan ekspor.
Terkait peningkatan ekspor, Presiden menekankan perlunya ada strategi detail, termasuk produk potensial ekspor yang perlu diperkuat dan ditingkatkan volumenya.

“Dan, fokus melihat kendala yang dihadapi eksportir di negara yang jadi tujuan utama ekspor kita,” katanya.