Kisah Kolonel (TNI) Rifai Yang Punya Tiga Puteri Hafiz Qur’an

“Dan pada saat itu, beberapa guru- guru spiritual saya mengajukan saya untuk menjadi seorang tentara, sekalipun pada saat itu saya belum siap secara lahir dan batin. Saya terus diberikan motivasi dan dukungan dari beberapa kyai agar saya meneruskan pendidikan tentara saya demi memperbaiki akhlak- akhlak yang Islami yang sudah mulai memudar,” imbuhnya.

Banyak hal yang sempat dialami oleh ayah dari tiga orang putri ini, berbagai tantangan yang dialami pada saat masuk dalam lingkungan tentara. Rifa’i mengakui pada awalnya masuk tentara dia mengalami kesulitan dalam beribadah.

“Ini adalah tantangan yang terberat dalam hidup saya, hampir tidak kuat. Karena harus bertentangan dengan beberapa orang yang imannya sangat lemah. Misalnya tentang korupsi dan lain- lain. Saya bersedia mendapat hukuman dari atasan saya asalkan menrut saya adalah kebaikan. Yaitu dengan cara mengingatkan,” ungkapnya.

Suami dari Hj. Rahmayanti ini merasakan perubahan pada fisiknya, secara drastis berat badannya turun sebanyak 15 kg. Bukan hanya itu saja, berbagai macam tantangan yang harus ia hadapi adalah pada saat melihat perilaku teman- temannya yang amoral.

“Banyak aktifitas fisik yang dilakukan sehingga sistem tidak memperdulikan sisi beribadah, banyak kebijakan TNI yang membuat kita sebagai umat Islam harus mengalah. Ketika melihat kemaksiatan dan kebobrokan moral membuat saya harus bisa menahan diri untuk tidak langsung mendakwahi, termasuk menyadarkan beberapa anak buah yang suka minum- minuman keras dan lain- lain mengingat anak buah berasal dari suku, agama yang berbeda”, tandasnya.