Hersubeno Arief: Masuk Ka’bah, Strategi Marketing Politik Jokowi ?

Eramuslim – Pengguna media sosial terutama facebook, sejak kemarin banyak yang mengeluh karena diserbu akun-akun tak dikenal. Semua akun itu mengirim konten yang seragam. Foto-foto Presiden Jokowi bersama keluarga masuk ke dalam Ka’bah.

Narasi yang dibangun semuanya seragam. Puja-puji terhadap Jokowi. “Hanya orang terpilih yang bisa masuk Ka’bah.”

Nampak sekali para buzzer pendukung Jokowi bekerja secara massif menggelontorkan konten itu sebagai alat kampanye di masa tenang. Beberapa akun memakai fitur promosi alias iklan di facebook. Melalui fitur ini sang pemasang iklan dapat secara spesifik membidik target berdasarkan karakteristik usia, lokasi, minat, profesi dll.

Pesohor Yusuf Mansyur yang sebelumnya sering malu-malu menyatakan dukungan kepada Jokowi, termasuk dalam barisan buzzer yang mengupload konten itu di akun medsosnya.

Dari banjir konten Jokowi dan keluarga masuk Ka’bah, sangat terang benderang perjalanan ibadah ini merupakan sebuah kampanye pemasaran politik ( political marketing ) yang sangat terencana. Baik dari sisi waktu dan kontennya.

Dilakukan dua hari sebelum pencoblosan, dengan target spesifik mempromosikan keshalehan personal Jokowi dan keluarganya. Hal itu bisa terlihat jelas yang menjadi sasaran adalah akun-akun facebook mereka yang beragama Islam.

Dari sisi ide, kampanye ini juga sangat berani karena menggunakan simbol tertinggi umat Islam. Perlu keberanian super dan cara berpikir Out of The Box untuk melakukannya. Beyond our imagination.

Ada semacam keyakinan di kalangan umat Islam, kita tidak boleh bermain-main di depan Ka’bah. Tempat suci itu bisa membawa berkah, tapi juga membawa musibah bila niatnya tidak lurus.