Pesta Untuk Tuan-Tuan Asing di Tengah Tangis Rakyat

Untuk hiburan bagi tuan-tuan antara lain disediakan kapal pesiar dengan kapasitas 3.000 penumpang, termasuk layanan rumah sakit apung, dan pengamanan laut serba maksimal.

Tokoh bangsa Dr. Rizal Ramli sendiri mengkritik keras pesta pora ala neoliberal ini, antara lain menurutnya karena tidak mencerminkan empati atas berbagai penderitaan yang sedang dialami oleh rakyat, khususnya kondisi perekonomian rakyat.

Dalam pandangan masyarakat awam pun dana sebesar itu lebih baik digunakan untuk kemaslahatan rakyat, seperti untuk memaksimalkan pembelian alat-alat pendeteksi tsunami, recovery para korban gempa dan tsunami, membangun dan memperbaiki gedung-gedung sekolah di banyak daerah yang masih di bawah standar kelayakan, dan banyak lagi.

Tentang paham sesat perekonomian neoliberal Sukarno sendiri yang mengatakan “liberalisme (neoliberalisme) merupakan ibu semua bencana…”

“Kita tidak dapat mengambil manfaat seratus persen daripada kekayaan bumi dan air kita kalau imperialisme ekonomi masih bercokol di bumi kita, laksana lintah menghisap darah, laksana kemladen (parasit) yang membinasakan pohon, liberalisme telah membawa banyak bencana…” (rmol)

OLEH: ARIEF GUNAWAN
Penulis adalah wartawan senior