Rizal Ramli De Javu, Khawatir Jokowi Nyungsep Dirayu Sri Mulyani

Istilah “Menteri Terbalik” ini juga sindiran untuk gelar “Menteri Keuangan Terbaik” yang diterima Sri Mulyani dari Global Markets yang diterbitkan saat pertemuan sidang tahunan IMF-World Bank Group di tahun 2018 dan 2020.

Praktik utang ugal-ugalan yang sedang terjadi di era Jokowi ini mengingatkan Rizal Ramli pada saat-saat terakhir pemerintahan Presiden Soeharto di tahun 1998.

Ketika itu, Soeharto termakan rayuan kelompok ekonom yang dimotori Widjojo Nitisastro untuk mengundang IMF dan menerima resep pemulihan ekonomi yang diajukan IMF. Bukannya memperbaiki perekonomian nasional, resep yang ditawarkan IMF itu malah semakin menciptakan ketergantungan pada pihak asing.

“Akhirnya Soeharto jatuh!” ujar Rizal Ramli lagi.

Mantan Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengatakan, dirinya pernah mendengar pengakuan dari mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono yang dikenal sebagai salah seorang teman dekat Soeharto pada masa menjelasng Reformasi.

“Almarhum Moerdiono mengaku di depan saya dan seorang teman. Dia nyesal dan mengatakan kesalahan terbesar dalam kariernya adalah mengikuti saran Widjojo untuk membujuk Pak Harto mengundang IMF. Gara-gara itu, Pak Harto jatuh,” urai Rizal Ramli lagi.

Rizal Ramli yang juga pernah menjadi panel ekonom PBB membandingkan langkah Soeharto itu dengan langkah Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Tidak seperti Soeharto, Mahathir Mohamad menolak kehadiran IMF. Penolakan Mahathir itu didasarkan pada saran Deputi Gubernur Bank Negara Malaysia, DR. Zeti Akhtar Aziz.

Karena tidak mengikuti resep perbaikan ekonomi ala IMF, Malaysia dapat melalui krisis ekonomi 1998 dan me-recovery ekonomi nasional dengan cepat.  Adapun DR Zeti yang terbukti mengedepankan kepentingan nasional Malaysia diangkat menjadi Gubernur Bank Negara Malaysia di tahun 2000.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun juga menyayangkan cara pemerintah menangani kekurangan shortfall penerimaan pajak dengan menerbitkan SUN baru.