Serang Prabowo Bertubi-tubi, Jokowi PeDe atau Panik?

Eramuslim – Capres yang merupakan petahana, Joko Widodo (Jokowi), mulai menampilkan gaya bicara ofensif lewat pernyataannya dalam kampanye. Rupanya perubahan gaya Jokowi ini tak sekadar dimaknai sebagai bentuk kepanikan atau kekhawatiran, tapi juga percaya diri alias PD.

“Saya lihat keduanya ada, kenapa? Pertama sebagai incumbent Jokowi punya self confident, mungkin memiliki kekuatan riil politik, sekarang sebagai incumbent tak salah juga kalau punya kepercayaan diri. Dibanding 2014 iya, mungkin sebagai orang yang baru masuk gelanggang saat itu gaya bicaranya berbeda dengan saat ini sebagai petahana. Apakah ada kekhawatiran? Itu juga tak salah, pada situasi elektoral saat ini belum aman-aman banget, karena kan masih ada swing voters yang jumlahnya lebih besar,” ujar pakar komunikasi politik Gun Gun Heryanto saat berbincang, Minggu (3/2/2019).

Menurut Gun Gun sebetulnya gaya komunikasi Jokowi adalah equalitarian yang mengedepankan kesetaraan dengan pesan-pesan tentang harmoni. Gaya bicara ini berbeda dengan dynamic style yang cenderung lebih bebas, kata Gun Gun.

“Dia sebagai incumbent mendapatkan begitu gencarnya serangan. Sebetulnya nggak ada masalah lazimnya pertandingan, menyerang itu juga mekanisme pertahanan diri, yang paling bisa dilakukan adalah menyerang karena sudah hampir sekian lama Pak Jokowi diserang,” tutur Gun Gun.