Setelah ‘Work from Bali’, DIY Juga Gaungkan “Work from Jogyakarta”

Melalui program itu, ia menilai siapa pun yang bekerja sembari berwisata di DIJ dapat menikmati insentif yang ditawarkan termasuk bentuk produk suvenir, hotel, serta kuliner.

Menurutnya, pertumbuhan pariwisata DIJ di tengah pandemi COVID-19 sangat bergantung pada kolaborasi dan kerja sama dari semua pihak.

“Saatnya kita semua dari berbagai sektor terus gotong royong dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Ia berharap sinergi yang tercipta ini tak sekadar mendukung sektor perekonomian saja, melainkan juga sektor pendidikan DIJ.

Menparekraf Sandiaga Uno di Jakarta (7/5) menyebut tengah menyiapkan Daerah Istimewa JogJakarta sebagai destinasi wisata bagi para pekerja. Inisiatif serupa sebelumnya telah diterapkan di Bali melalui program “Work From Bali”.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo memastikan bahwa pariwisata DIY telah siap menerapkan program Work From Jogjakarta.

“Apalagi koneksi internet di Jogjakarta saya rasa tidak ada hambatan. JogJakarta saya kira punya potensi karena bisa ditempuh dengan moda apapun,” ujar Singgih.

Sebelum konsep wisata tersebut didorong Menparekraf, sejumlah hotel di DIY telah menggagas paket work from hotel untuk menarik wisatawan atau pengunjung dari kalangan pekerja.

Mulai dari suasana hingga koneksi internet, kata dia, telah disiapkan para pengelola hotel agar nyaman disinggahi para pengunjung sebagai tempat bekerja.

Selain hotel, Singgih menuturkan desa wisata yang ada di DIJ juga cukup potensial sebagai destinasi bagi para pekerja. Apalagi di desa wisata pada umumnya terdapat home stay bisa dimanfaatkan sebagai ruang kerja yang nyaman. (mth/FNN)