Pengamat: Jika Ada Negara yang Perspektifnya Paling Sering Sejalan dengan AS, Itu adalah Inggris

Ketika AS mengumumkan bahwa penerbangan internasional sudah dibuka dan Inggris jadi salah satu negara yang pelancongnya diperbolehkan masuk AS, Biden tidak menghubungi Johnson secara pribadi untuk pengumuman bakik itu.

Johnson juga memberikan catatan kehati-hatian selama perjalanan, termasuk kemungkinan mencapai kesepakatan perdagangan bebas komprehensif AS-Inggris.

Dalam persiapan untuk referendum UE pada tahun 2016, presiden saat itu Barack Obama memperingatkan warga Inggris bahwa mereka akan berada di ‘belakang antrian’ untuk kesepakatan perdagangan apa pun jika mereka memilih Brexit.

Biden, yang pada masa itu  adalah wakil presiden, dikenal sebagai pecinta  warisan Irlandia, mengatakan, tidak akan ada kesepakatan perdagangan jika perdamaian di Irlandia Utara terancam oleh kepergian UE.

Wright menilai, masih ada tantangan yang sangat signifikan dalam hubungan kedua negara yang mungkin tidak hilang.

“Secara bertahap Inggris telah condong lebih dekat kepada AS, hanya untuk mencari keselarasan dengan AS,  dan mengakui bahwa itu tidak akan dapat memperdalam hubungan ekonominya dengan China,” kata Smith.

Charles Kupchan, senior di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan telah terjadi hubungan khusus antara Inggrsi dan AS.

“Saya sampai pada kesimpulan bahwa jika ada satu negara di luar sana perspektifnya paling sering sejalan dengan Amerika Serikat, itu adalah Inggris. Baik secara historis, budaya, atau linguistik. Saya tidak tahu, tapi saya pikir itu fakta dan pertanyaannya adalah bagaimana memanfaatkannya sebaik mungkin.” [RMOL]