Dua Penangkal Azab

Eramuslim – Azab berarti siksa, yaitu balasan yang diberikan Allah kepada manusia berdasarkan sebab-sebab tertentu, seperti karena kekufuran, kemaksiatan, dan kebatilan. Lawannya adalah tsawab, yaitu pahala sebagai bentuk balasan kebaikan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya karena keimanan dan kesyukuran sang hamba.

Takut terhadap azab ini menjadi keniscayaan bagi setiap insan, khususnya orang-orang yang beriman. Dalam Alquran surah al-Ma’arij ayat 27 disebutkan, takut kepada azab Allah ini merupakan di antara ciri orang-orang yang jiwanya tenang, tidak banyak keluh kesah dan tidak galau hidupnya. Sebab, dengan tertanamnya rasa takut terhadap azab Allah akan melahirkan kekuatan iman dan rasa syukur.

Hakikatnya, Allah SWT Maha Pengasih dan Penyayang kepada setiap makhluk-Nya, terutama manusia sebagai penyandang makhluk yang telah dimuliakan. Maknanya, Allah tidak menghendaki hamba-Nya tersebut mendapatkan azab-Nya. Hanya saja, ulah hamba-Nya sendiri yang memilih jalan kebatilan dan berpaling dari kebenaran.

 

Dalam sebuah riwayat Ibnu Majah dan al-Hakim dengan sanad sahih, Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat yang sangat penting dan berharga kepada kita tentang masalah azab ini. Di hadapan kaum muhajirin dan ansar, beliau SAW menyebut lima hal yang dapat mengundang turunnya azab dan kemurkaan Allah SWT.

Pertama, dosa zina yang dilakukan secara terang-terangan di suatu kaum. Perbuatan maksiat ini  akan menyebabkan turunnya tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak pernah ada pada generasi sebelumnya.