Sambut Tahun Baru Islam, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan Muslim

Eramuslim – Tahun baru Islam akan jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020. Untuk menyambut dan mengawali tahun 1442 Hijriyah, terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan sebelum pergantian tahun adalah bermuhasabah. Merenungkan semua yang telah diperbuat selama 1441 H.

“Setelah itu baru merenungkan resolusi untuk 1442 H,” kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Rabu (5/8).

Jelang tahun baru Muharram, ia juga menganjurkan umat semakin sering bershalawat, beristighfar, dan berzikir. Setelah tahun berganti, umat Islam akan kembali dipertemukan dengan bulan Muharram. Suatu bulan yang dimuliakan, bahkan dijuluki syahrullah atau bulan Allah.

Shekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja wa as-Surur fi Ud’iyyat Tasyrah as-Shudur, menjelaskan sejumlah amalan yang bisa dilaksanakan untuk memaksimalkan potensi Muharam (Republika, 4/9/2019). Amalan tersebut terangkum secara apik dalam bait syair Arab berikut:

فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْصُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْوَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

Artinya: “Ada 10 amalan dalam Muharam, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, sholatlah, sambung silaturahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, kemudian menambah nafkah keluarga, memotong kuku, dan membaca surat al-Ikhlas 1.000 kali.”