Renungan Aa Gym: Benarkah Miskin Harta Tanda Gagalnya Kehidupan Seseorang?

Dalam bukunya itu, Aa Gym menulis “Saudaraku, kita ini siapa? Kemuliaan kita tidak jelas dan yang jelas hanya dosa. Mengapa kita harus malu kalau hidup miskin? Mengapa orang yang miskin kita anggap gagal? Seharusnya kita yang banyak bergaya dengan barang-barang pinjaman dan cicilan ini yang malu dan merasa gagal. Kita yang tidak bahagia. Jangan malu ketika terlihat kekurangan, karena itu merupakan ciri pecinta dunia.”

 

Sejalan dengan yang telah dijelaskan oleh Aa gym, realitanya banyak orang yang menganggap kemiskinan itu adalah sebuah kegagalan dan dapat dilihat bahwa manusia sesungguhnya selalu menginginkan hal yang lebih.

Mahasiswa bernama Kevin yang berumur 19 tahun ini mengatakan “Jelas selalu meminta hal yang lebih, bahkan susah untuk merasa cukup. Tapi, di saat menginginkan sesuatu pasti usaha dulu sih sampai terwujud dan intinya gak pernah memaksa, selalu menyesuaikan dompet aja sih enggak pernah nyicil-nyicil barang gitu.”

Qanaah merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki seseorang. Qanaah berarti selalu merasa cukup dan menerima apa adanya kondisi yang dihadapi. Sifat cukup disini, dimaksudkan cukup untuk memenuhi keperluan, bukan cukup untuk memuaskan nafsu yang kita inginkan. Cukupnya keperluan ini tidak ada hubungannya dengan kaya atau miskin.

Tetapi, “Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusannya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap waktu.” (QS. ath-Thalaq [65]:3). (okz)