Tips Menumbuhkan Keikhlasan Jiwa

Meskipun begitu halnya, bukan berarti ikhlas tidak bisa diusahakan. Bermujahadah, menggerakan semua daya dan upaya untuk mendapatkannya tetap menjadi keharusan. Bukankah pahala itu sesuai dengan kesusahan dalam beramal? Yang karenanya semakin susah pahala semakin besar? Dan begitulah nilai keikhlasan. Ia sungguh menentukan, hingga diterimanya suatu amalan pun tergantung dengan keberadaannya. Bahkan suatu amal kecil bisa menjadi besar dengannya. Dan sebaliknya, amalan besar bisa menjadi kecil dengan ketiadaannya.

Bukankah disebutkan seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing yang kehausan? Sedang siapa di antara kita yang tidak sanggup melakukannya. Namun lihatlah tiga golongan pertama penghuni neraka. Justru mereka adalah orang-orang yang beramal besar; seorang berilmu, pejuang, dan dermawan! Disinilah niat menjadi pembeda.

Maka, hal pertama yang harus dilakukan adalah senantiasa menghadirkan kebesaran Allah taala. Bahwa dialah satu satunya Zat yang maha kuasa dan maha mengetahui. Tidak ada yang dapat menolak manfaat jika Dia hendak memberi manfaat. Pun tidak ada yang dapat memberi mudharat jika dia berkehendak.

Hal selanjutnya adalah meminta kepada Allah agar diberikan keikhlasan. Karena sesungguhnya semua kebaikan seorang hamba merupakan taufik dari Allah taala. Manusia tidaklah memiliki daya dan upaya untuk beramal kecuali jika disertai dengan taufik dari Allah taala. Yang karenanya mengandalkan kemampuan diri dan hanya bersandar kepada usaha tanpa meminta bantuan dari sang pencipta merupakan sebuah keteledoran. Dan sungguh benar apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim rahimahullah, bahwa kehinaan adalah ketika Allah meninggalkan seorang hamba dengan dirinya sendiri.

Keikhlasan juga perlu untuk dipelajari. Tentang makna, hakekat, serta hal hal yang dapat menodai keikhlasan, untuk kemudian berusaha mempraktekannya. Karena bagaimana seseorang akan bisa ikhlas jika tidak tau makna keikhlasan?1 Ah, seandainya saja ada sekelompok dari para ulama yang tidak mengajari manusia kecuali keikhlasan.2