Mempertahankan Ibadah Ramadhan

Tantangan untuk mewujudkan semua itu adalah berat sekali. Tidak mudah memang, tetapi bukan berarti tidak bisa diamalkan. Proses menuju pintu surga dirasakan memang sangat berat. Namun, bukankah kalau kita sungguhsungguh Allah pasti memberikan jalannya untuk kita bisa mengamalkannya walaupun berat?

Oleh karena itu, orang-orang saleh selalu berdoa, Ya Allah, berilah kami kekuatan untuk melaksanakan semua perintah-Mu. Kemudian, berilah kami kekuatan untuk senantiasa menghindari semua larangan-Mu. Amal ibadah menjadi kurang bernilai di sisi Allah apabila hanya dilaksanakan pada momen-momen tertentu padahal lebih baik didawamkanhanya karena datang bulan Ramadhan.

Bukankah akan lebih baik kita menjaga konsistensi ibadah walaupun terlihat sepele daripada semangat melaksanakan ibadah, tetapi hanya temporer? Shalat dan masjid adalah dua hal yang sejatinya berhubungan dan tidak boleh ditinggalkan. Artinya, Muslim laki-laki harus terikat dengan masjid, yaitu melaksanakan shalat berjamaah di dalamnya. Untuk apa semua ini?

Menjaga aura dan semangat ibadah Ramadhan agar ketika sampai pada Ramadhan berikutnya iman kita tetap stabil bahkan meningkat. Allah sudah memberikan umur, rezeki, pekerjaan, kesehatan, keluarga yang saleh, dan lingkungan tempat tinggal yang baik, lalu kita ingin mengajukan alasan apa lagi sehingga sulit untuk konsisten dalam menjaga shalat berjamaah di masjid? Sekali lagi memang sulit, tetapi kita bisa melakukannya.