Kuasai Tikrit, Milisi Syiah Irak Jarah Dan Bakar Rumah Penduduk Sunni

Smoke rises from burning shops in TikritEramuslim – Baru saja Perdana Menteri Haider Al Abadi mengumumkan kota Tikrit telah direbut dari milisi Negara Islam pada hari Selasa 31 Maret lalu dalam sebuah siaran televisi pemerintah., namun kota tersebut kini harus menghadapi huru-hara setelah ditinggal milisi ISIS.

Seperti diberitakan koresponden kantor berita Sky News Arab menyatakan bahwa sudah 3 hari berturut-turut terjadi pembakaran dan penjarahan di seluruh kota setelah mundurnya milisi ISIS dari Tikrit.

Anggota parlemen Sunni Tikrit menyebut milisi Syiah pemerintah yang ikut bersama membebaskan kota bertanggung jawab penuh atas huru-hara yang telah terjadi sejak hari Rabu (01/04) kemarin.

“Kota dibakar di depan mata kami. Kami tidak bisa mengontrol apa yang terjadi,” kata Ahmed al-Kraim seperti dikutip kantor berita Sky News Arab.

Sementara itu anggota parlemen Irak, Mutashar al-Samarrai, menyatakan sudah ada sekitar 400 rumah dan 500 toko yang dibakar atau dirampok sejak hari Kamis (02/04) kemarin. Padahal pemerintah Irak baru saja mengklaim kemenangan atas milisi ISIS di Tikrit setelah bertempur selama sekitar satu bulan lamanya.

Pemerintah sendiri telah mengerahkan tentara mereka di kota Tikrit untuk mendirikan pos-pos pemeriksaan di pintu masuk dan keluar kota agar mencegah penjarahan dan pembakaran yang dilakukan milisi Syiah, sesuai dengan perintah yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi.

“Akan tetapi upaya tersebut gagal untuk menghentikan pembalasan yang dilakukan oleh milisi Syiah Iran,” ujar komando lapangan di kota Tikrit.

Pemerintah sendiri mulai menggelar operasi militer merebut kota Tikrit sejak 28 Februari 2015 lalu. Ssekitar 30 ribu pasukan pemerintah dan milisi Syiah ikut bergabung dalam operasi tersebut. (Skynewsarabia/Ram)