10 Sebab Takluknya Tentara Irak Di Depan Pejuang Negara Islam (2-Tamat)

tentara irak aKorupsi, reformasi didalam tubuh militer, dan tujuan dibalik bantuan militer kepada pemerintah Baghdad menjadi penyebab selanjutnya mengapa tentara Irak mengalami kemunduran dalam perang melawan pejuang Negara Islam.

Berikut 4 penyebab lainnya yang melemahkan tentara Irak pasca era saddam Husein berkuasa;

4. Korupsi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa militer banyak dijadikan oleh rezim suatu negara sebagai tempat bercokolnya kekuasaan dan korupsi harta kekeyaan negara.

Sifat tentara yang hanya mengikuti kata atasan menjadi sasaran empuk para penguasa untuk menempatkan koleganya ditubuh militer, agar dapat melindungi rezimnya berkuasa lebih lama disuatu negara.

Korupsi yang menggurita yang dilakukan oleh para pemimpin pasukan dan tentara keamanan Irak selama bertahun-tahun menjadi salah satu penyebab akut melemahnya kekuatan tentara Irak.

Menurut para nara sumber kepada Radio Sawa menyatakan bahwa korupsi keuangan dan administrasi telah menjadikan lemahnya doktrin para pemimpin tentara, terlebih dalam peperangan sesungguhnya melawan Negara Islam saat ini.

5. Siapa yang meminta dukungan?

Dhafer al-Ani mengakui bahwa tentara Irak perlu dilatih dan dipersenjatai oleh kekuatan asing. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah ada tujuan apa dibalik bantuan militer yang diberikan oleh Amerika Serikat dan Iran.

Masyarakat Sunni Irak khawatir Iran memiliki tujuan tersendiri dibalik bantuan yang diberikan mereka kepada pemerintah Baghdad.

Sementara itu Sarmad Al Tai meminta pemerintah Irak untuk lebih mendekat dengan Rusia dan Iran dalam bidang persenjataan, dan meninggalkan Amerika Serikat yang dianggap lebih mengedepankan reformasi politik di Irak jika dibandingkan dengan memerangi Daash.

6. Rekonsiliasi dan Reformasi militer

Sarmad Al Tai menyatakan bahwa ada kekuatan lain yang tidak menghendaki adanya pembenahan dan reformasi di dalam tubuh militer Irak, meskipun Perdana Menteri Haider al-Abadi beserta sejumlah pejabat militer lainnya dianggap memiliki visi reformasi yang baik di dalamnya.

“Mereka inilah yang tidak menginginkan militer Irak untuk dapat maju mengatasi pemberontakan yang terjadi saat ini di Irak,” ujar kolumnis kenamaan Irak dalam wawancara tersebut.

7. Kelompok suku-suku bersenjata

Meskipun mereka berguna saat ini, akan tetapi menurut Dhafer al-Ani keberadaan mereka dimasa depan dapat berakibat serius bagi keamanan Irak.

Anggota Parlemen Irak ini berpendapat bahwa dukungan pemerintah terhadap milisi Syiah Irak tidak akan menjamin bahwa pemerintah akan memenangkan perang melawan Negara Islam saat ini.

Menurutnya mereka hanya mengikuti pemimpin kelompok masing-masing, yang memiliki tujuan dan agenda lainnya dibalik bantuan kepada pemerintah. (Akhbarak/Ram)