Best Seller, Buku “P is For Palestina” Jadi Buruan Warga Amerika Serikat

Penerbit juga diancam untuk tidak mengeluarkan cetakan kedua buku ini karena dianggap sebagai propaganda melawan Israel. Dalam penyataan terbukanya, pemilik Book Culture Chris Doeblin mengatakan pihaknya tidak bermaksud mengesampingkan keberadaan Israel. Doeblin juga mengungkapkan permintaan maaf.

Bashi menjelaskan Israel tidak selayaknya tersinggung atas buku tersebut karena dalam sejarah Palestina memang tidak dikenal istilah negara Israel. “Apa yang saya tulis semuanya adalah kenyataan yang tidak bisa dibantah,” katanya.

Meski diserang pendukung Israel, peluncuran buku ini mendapat dukungan dari warga Yahudi di Amerika. Bashi diundang untuk membahas bukunya pada perayaan hari raya Hanukkah di New York dan Philadelphia. (MEE/Hls/Ram)