Tanggapi Tudingan Rekayasa, Novel Baswedan: Saya Tidak Risau, Itu Orang Awam

Jadi saya hari ini di Singapura ada beberapa hal, yang pertama harusnya enam bulan sekali saya diperiksa oleh dokter retina dan dokter glaukoma. Itu dilakukan kemarin, sudah selesai. Dan hari ini siang, saya diperiksa sama dokter ahli kornea yang dokter utama yang periksa saya terkait dengan permasalahan mata kiri. Seperti itu.

Sejauh ini bagaimana langkah hukum yang telah Anda lakukan akan kasus ini?

Memang kawan-kawan membawa itu ke HAM internasional dari Amnesty, dari beberapa kawan-kawan lain, bahkan beberapa kali utusan dari HAM internasional telah bicara, dan kawan-kawan sudah menyampaikan hasil investigasinya.

Sekarang ramai diberitakan bahwa kasus penyiraman air keras terhadap Anda merupakan rekayasa, tanggapan Anda?

Kan gini saya ngga ngerti yang nuduh itu maksudnya apa. Yang pasti saya bisa memahami itu orang awam, bukan orang yang punya ahli ilmu kedokteran atau yang mengerti. Menuduh begitu bagi saya ngga penting lah dia mau ngomong apa, kalau dia pengin tahu ya tanya dokternya atau tanya ke orang yang paham. Soal ada yang bilang mata saya kondisinya baik-baik saja sebenarnya, anggap saja dia itu doain saya. Saya ngga risau lah.

Anda merasa ada motif lain yang coba dibangun seiring munculnya isu rekayasa ini?

Coba perhatikan, ini orang yang bicara-bicara ini kan saya kok melihat bukan suatu hal yang berdiri sendiri. Karena rangkaian serangan ke KPK itu banyak sekali. Bukan hanya dengan saya saja loh, dengan yang lain-lain. Cuma yang saya ini agak banyak gitu. Saya melihat ada motif tertentu tapi saya tidak bisa simpulkan karena saya tidak ahli.

Ada yang berpendapat penyerangan yang menimpa Anda didasari masalah personal, Anda melihatnya demikian?

Nggak masuk akal. Itu kan omongan orang yang asal. Kalau dibilang itu motif pribadi masa sih orang itu punya effort yang sedemikian rupa, bahkan tim gabungan bilang ke saya loh di tempat saya itu bisa dibikin blank spot. Orang motif pribadi yang punya kekuatan sedemikian hebat siapa? Masa iya ada orang biasa-biasa saja bisa mengkondisikan sedemikian hebatnya, ngga mungkin. Kalau memang serangan kepada saya motif pribadi bisa disimpulkan dari faktor apa? Tapi terserah lah. Kalau cuma diomong-omongin tidak lebih dari mengolok-ngolok. Nggak penting juga.

Pelaku lapangannya belum terungkap. Makanya saya selalu katakan saya tidak terlalu tertarik bicara motif, kenapa? Karena itu bisa dijadikan alasan untuk mengaburkan pengungkapan. Sekarang pertanyaannya dibalik. CCTV-nya bisa hilang kenapa? Ada beberapa CCTV penting tidak diambil kenapa? Sidik jari tidak ketemu kenapa? Cell tower dumps yang seharusnya jadi bukti scientific dipakai densus selama ini tidak pernah bisa muncul kenapa? Banyak pertanyaannya. Justru pertanyaan yang saya tanyakan scientific.