Indonesia Dalam Kuasa Kegelapan

Ketiga adalah over accumulation yakni melimpahnya uang sampah dan utang sampah hasil produk pasar keuangan dan perdagangan utang. Krisis ini mengakibatkan ekonomi tidak dapat Bergerak dalam sektor riel. Ibaratnya mau menghasilkan barang tapi barang sudah melimpah. Mau mendorong orang berbelanja tapi daya beli sudah tidak ada. Mau menurunkan harga tapi tidak mungkin di bawah ongkos produksi. Mau menggratiskan tapi tidak mungkin karena itu bisa membunuh kapitalisme. Jadi tidak ada jalan keluarnya. Ekonomi masuk dalam perangkap lubang hitam.

Akibatnya ekonomi bergerak di sektor keuangan seperti spekulasi mata uang, bursa saham atau pasar modal, perdagangan utang, dan penciptaan berbagai produk derivatif sektor keuangan. Ekonomi bergerak dengan logika money to money, uang langsung memproduksi uang. Uang tidak lagi butuh landasan produksi barang dan jasa jasa.

Sementara sisi lain Dolar Amerika Serikat semakin independen baik terhadap emas, minyak maupun terhadap neraca perdagangan AS. Negara ini defisit perdagangan dan neraca primer tapi pencetakan uang dolar semakin gila gilaan. Tidak hanya Amerika serikat, negara negara lain mencetak utang bahkan hingga melebihi PDB mereka. Membiayai negara dan pemerintahan dengan utang. Utang dibuat tanpa ada lagi landasan atau pijakan ekonominya. Demikian juga dengan perusahaan, mereka sibuk memproduksi utang. Sehat tidak nya sebuah negara dan perusahaan ditentukan oleh rating atau peringkat utang mereka.

Negara negara yang kita kenal kaya seperti Amerika Serikat, Jepang, China dan negara negara Eropa adalah negara penghutang besar. Utang negara negara tersebut sudah tidak dapat diketegorikan masuk akal. Utang tersebut tidak mungkin terbayarkan. Demikian juga dengan perbankan dan perusahaan di seluruh negara kaya hidup diatas utang menggunung. Maka terjadilah buble finance. Utang global sudah lebih dari 150% PDB global. Sedangkan produk pasar keuangan nilainya 10 kali lebih besar dibandingkan PDB dunia. PDB dunia berada pada angka 60 triliun dolar tapi produk keuangan membengkak mencapai 600 triliun dolar. Jika utang runtuh maka pasar keuangan runtuh. sehingga untuk bertahan dari keruntuhan maka harus diciptakan gelembung utang dan gelembung keuangan yang baru.